PELAJARAN KE 10 SENANGNYA BERAKHLAK TERPUJI
PELAJARAN KE 10 SENANGNYA BERAKHLAK TERPUJI
Pada pelajaran 10 kali ini akan kita akan belajar dengan
tema “senangnya berakhlak terpuji”. Mari kita mencoba untuk memahami makna
berbaik sangka, simpati, toleran, hidup rukun, serta hormat & patuh kepada
orang tua, guru dan sesama anggota keluarga.
Contoh berakhlak terpujia diantaranya adalah: Memberi
pinjaman buku dengan senang hati, Membantu mendorong gerobak pemulung tua
dengan senang hati, Menolong teman yang tertimpa musibah dengan tulus,
serta belajar dengan menyenangkan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata ”sangka” artinya
duga atau taksir. Berbaik sangka adalah menduga yang baik terhadap sesuatu.
Kita harus selalu berbaik sangka atau berpikir positif
terhadap orang tua, guru atau teman. Berpikir positif adalah perilaku terpuji.
Lawan kata berbaik sangka adalah berburuk sangka atau
prasangka. Siswa yang baik akan menghindari prasangka buruk terhadap orang
lain.
Di dalam Q.S. al-Hujurat/49:12, Allah Swt. sudah
mengingatkan kita agar menjauhi prasangka buruk, jangan mencari-cari kesalahan
dan kejelekan orang lain. Karena apa yang kita sangkakan belum tentu
kebenarannya. Di samping itu, diri kita belum tentu lebih baik dari orang yang
kita jelek-jelekkan tersebut.
Hadis Rasulullah saw. juga melarang kita untuk berburuk sangka.
”. . . Hati-hati kalian dari prasangka buruk karena zan/prasangka
buruk itu adalah sedusta-dusta ucapan. Dan janganlah kalian memata-matai.”
(H.R. al-Bukhari dan Muslim)
Jadi, kita tidak boleh menjelek-jelekkan teman kita yang ada
di sekolah atau di lingkungan rumah. Pikiran kita hendaknya tidak dipenuhi oleh
pikiran-pikiran yang negatif. Sebaliknya, kita berpikir positif, jernih dan
mendoakan kebaikan untuk diri sendiri dan orang lain.
Contoh Berbaik Sangka
Beberapa contoh berbaik sangka adalah seperti beriut ini:
- Tanpa
curiga, Ahmad meminjamkan uang jajannya kepada Karim untuk membeli buku.
- Kamila
menerima peraturan orang tuanya untuk bangun pagi agar bisa salat subuh
berjamaah dan membersihkan tempat tidur sendiri.
- Karlina
menerima aturan orang tuanya untuk mengikuti les privat mengaji di rumah,
walaupun ia tidak keluar rumah setelah pulang sekolah.
- Herman
memahami sahabatnya Zakaria yang tidak ikut piknik ke Taman Mini Indonesia
Indah (TMII) karena ternyata Zakaria harus mengikuti ujian renang.
Simpati
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata simpati berarti:
rasa kasih, rasa setuju (kepada), dan rasa suka. Secara umum, kata simpati dapat
diartikan sebagai perasaan kebersamaan secara sosial hingga seseorang dapat
merasakan perasaan orang lain, (biasanya suatu perasan sedih) dalam dirinya
sendiri.
Contoh simpati misalnya saat kita mengetahui orang lain
mendapat musibah, seperti orang tuanya meninggal dunia, kita dapat merasakan
kesedihan yang sama.
Contoh Simpati
Contoh-contoh simpati diantaranya adalah berikut ini.
- Mendengarkan
curahan hati teman hingga selesai.
- Memosisikan
diri kita dalam posisi orang lain yang kesusahan atau gembira.
- Jangan
menyuruh orang lain melakukan sesuatu yang kita sendiri malas atau tidak
melakukannya.
- Beri
aksi nyata dengan menanyakan apa yang bisa kita lakukan untuk membantu.
Jika tidak bisa memberikan apa yang diminta, cari alternatif lain atau
menanyakan apakah ada orang lain yang juga bisa ikut membantu.
Bersikap Toleran
Dalam KBBI, kata toleran adalah kata sifat yang menunjukkan
sikap tenggang rasa (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat,
pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dsb) yang berbeda dengan pendirian
sendiri.
Adapun toleransi adalah sikap saling menghormati dan saling
bekerja sama di antara kelompok-kelompok masyarakat yang berbeda, baik secara
etnis, bahasa, budaya, politik, maupun agama.
Contoh Bersikap Toleran
Berikut ini adalah contoh-contoh sikap toleran.
- Kita
menghormati pendapat teman yang berbeda dengan pendapat kita.
- Kita
tidak membuat kegaduhan di masjid saat orang-orang sedang melaksanakan
ibadah salat.
- Kita
tidak memasang petasan yang memekakkan telinga karena bisa saja di sekitar
kita ada bayi atau orang sakit.
- Kita
tidak membuat keributan di kelas saat guru sedang menjelaskan karena
teman-teman lainnya butuh ketenangan untuk belajar.
- Kita
tidak hidupkan radio, VCD atau televisi keras-keras sehingga mengganggu
tetangga.
- Kita
tidak main gitar atau bedug di saat para tetangga sedang istirahat.
- Kita
tidak mengejek kawan yang berbeda suku dan agamanya.
Senangnya berakhlak terpuji, bersikap toleran maka hidup
menjadi damai.
Hidup Rukun
Dalam KBBI, kata rukun berarti baik dan
damai; tidak bertengkar, hidup rukun artinya hidup damai dan
tidak bertengkar.
Hidup rukun sangat dianjurkan oleh agama karena manusia
diciptakan oleh Allah Swt. bersuku bangsa yang berbeda yang menyebabkan
budayanya pun berbeda. Namun, kita diajarkan untuk saling rukun karena dalam
pandangan Allah Swt., hanya orang bertaqwa yang membedakan satu dengan yang
lainnya.
Allah Swt. menciptakan manusia berpasang-pasangan dan
bersuku bangsa. Orang yang paling mulia di sisi Allah Swt. adalah orang yang
paling bertaqwa. Kita hidup di dunia ini tidak sendiri dan selalu membutuhkan
bantuan dari orang lain.
Kita hidup membantu atau dibantu, baik langsung atau tidak
langsung. Jadi, dalam bergaul dengan teman-teman di sekolah atau di lingkungan,
kita harus mendukung dan mengutamakan kerukunan.
Contoh Hidup Rukun
Contoh-contoh perbuatan yang menyebabkan hidup rukun adalah
berikut ini.
- Setiap
akan berbicara atau melakukan kegiatan, harus diperhitungkan baik dan
buruknya.
- Menghargai
orang lain; orang tua, orang yang lebih tua, kakak-adik, teman yang
beragama lain, teman yang berasal dari daerah lain.
- Berbicara
yang baik, tidak dengan kata-kata yang kasar, yang membuat orang lain
marah atau sakit hati.
- Dalam
bertindak, mengutamakan kepentingan orang banyak daripada kepentingan
pribadi. Atau, dalam bertindak, tidak egois yang selalu mementingkan diri
sendiri.
Sedangkan contoh-contoh perbuatan yang membuat hidup kita
tidak rukun adalah sebagai berikut.
- Berbuat
lebih mengedepankan emosi atau cepat marah bukan akal sehat.
- Tidak
menghargai orang lain dan atau menganggap diri sendiri paling benar dan
paling pintar.
- Suka
mencela dan mengolok-olok teman. Perbuatan mengolok atau mencela sering
kali menjadi pemicu suatu pertengkaran atau perkelahian.
- Suka
berbicara kasar dan merendahkan orang lain.
Hormat dan Patuh kepada Orang tua, Guru, dan Anggota
Keluarga
Kita harus memiliki rasa hormat, sayang dan patuh kepada
orangtua, guru dan anggota keluarga. Orang tua yang memelihari dan membesarkan
kita. Guru yang mengajar kita membaca dan menulis. Sudah sepantasnya kita
menghormati dan mematuhi nasihat guru.
Berakhlak terpuji memang menyenangkan, hidup kita selalu
menjadi tenang dan indah. Berikut ini adalah beberapa contoh akhlak terpuji.
Sungguh senangnya berakhlak terpuji.
Contoh Hormat dan Patuh kepada Orang Tua
- Memberi
salam, minta izin dan mencium tangan orang tua ketika akan berangkat ke
sekolah.
- Mendoakan
orang tua setelah salat.
- Perintah
orang tua untuk belajar sungguh-sungguh, tidak banyak menonton TV, banyak
bermain harus dituruti.
- Minta
izin terlebih dulu jika ingin bermain ke rumah teman.
- Perintah
orang tua untuk mengerjakan salat dan bangun pagi hendaknya dituruti, dan
sebaginya.
Contoh hormat dan patuh kepada guru
- Ketika
bertemu guru, memberi salam kepada guru lalu mencium tangannya.
- Mendengarkan
penjelasan guru di kelas.
- Saat
belajar, tidak banyak bercanda di dalam kelas.
- Tugas-tugas
dari guru dikerjakan tepat waktu.
- Nasihat
untuk kemajuan siswa/i harus dipatuhi.
- Larangan
guru agar tidak mencorat-coret dinding kelas, tidak berkelahi dengan
teman, atau mengganggu teman di kelas hendaknya dipatuhi.
Contoh hormat dan patuh kepada sesama keluarga
- Jika
bertemu saudara/famili yang lebih tua, seperti nenek/kakek, paman/bibi
atau kakak, hendaknya memberi salam dan mencium tangannya.
- Mematuhi
setiap nasihat kebaikan dari anggota keluarga yang lebih tua.
- Terhadap
adik yang lebih muda hendaknya disayangi.
- Tidak
menghidupkan radio atau TV keras-keras di saat ada anggota keluarga (adik
atau kakak atau nenek yang sakit).
Komentar
Posting Komentar