Hati Hati Yang Bikin Emas Jadi Haram

Hati-hati Yang Bikin Emas Jadi Haram



Sejak berapa tahun lalu saya cerita kan ya ke emak kalau saya beralih ke investasi emas yang aman, halal, dan mudah?

Sejak saat itu, saya sering ditawari sama teman-teman yang jualan emas. Katanya, harga bisa nego deh entar pengirimannya juga terjamin.

Maaf ya buat emak-emak yang nawarin saya dan saya tolak halus. Sebenarnya saya tuh nggak enak mau menjawab dengan dalil sebenarnya kalau yransaksi tersebut mah gabole. Entar emak emosi lagi. Tapi, setelah ngobrol sama kakak ipar downloadan saya, Mbun. Seharusnya saya memberikan edukasi mengenai hal ini karena diam saat ada saudara yang tersesat adalah sebuah kejahatan juga 🙈

Dunia tidak rusak karena banyaknya orang jahat. Dunia hancur karena banyaknya orang baik yang memilih bungkam.

Karena saya orang baik (uhuk!) Jadi, saya buatlah status ini.

Gini, Mak.
Hukum aturan jual beli emas itu diambil dari hadist ini yak.

“Emas dengan emas, perak dengan perak, burr dengan burr, sya’ir dengan sya’ir, tamr dengan tamr, garam dengan garam, kadarnya harus semisal dan sama, harus dari tangan ke tangan (kontan). Jika jenisnya berbeda, maka juallah sesuka kalian, selama dilakukan dari tangan ke tangan (kontan)” (HR. Al Bukhari, Muslim no. 1587, dan ini adalah lafadz Muslim).

Simak selengkapnya disini. Klik https://muslim.or.id/24811-hukum-jual-beli-emas-secara-online.htmlhttps://muslim.or.id/24811-hukum-jual-beli-emas-secara-online.html

Jelas yak?
Saya tidak menambah atau mengurangi. Langsung copas biar emak-emak tahu. Kalau nggak percaya sama saya, bisa buka tautan yang saya berikan.

Nah, bagaimana kalau jenisnya berbeda?
Beli emas pake duit kan penukarannya berbeda.
Ya asal sama kadarnya, mak.
Beli emas sekilo pakai beras misalnya, ya kudu pas hitungannya emas sekilo senilai berapa ton beras gitu.

Kalau sudah dapet berapa nilai yang sebanding, baru ditukarkan dengan adil.

Ini nih dalilnya:

“Jika jenisnya berbeda, maka juallah sesuka kalian, selama dilakukan dari tangan ke tangan (kontan)”

Nah...
Mudah kan ya?
Yang penting kontan, dari tangan ke tangan, dan kadarnya sama.

Yah, kalau misalkan saya dengan niat sendiri pengin jual rumah saya seharga 10gram emas karena sudah dikasih rumah ama Drey, ya nggak apa-apa. Kan kehendak saya sendiri sebagai penjual yang menentukan harga. Ini maksudnya "sesuka kalian".
Tapi tetap, transaksinya dari tangan ke tangan.

Terus apa yang bikin jual beli emas itu dosa?

1. BELI EMAS ONLINE

Saat kita jual beli emas online, kan barang nggak langsung ke kita. Kudu nunggu beberapa hari kemudian. Terus, uangnya juga ditransfer, belum tentu bisa dipegang sama penjual pada hari itu juga. Apalagi kalau di ecommerce. Bisa beberapa hari kemudian baru cair kan yak?

Nah, ini yang nggak boleh, mak.

Harga emas tuh setiap harinya naik atau turun, mak. Harga emas tuh nggak tetap kayak cinta saya ke Odey.

Misalkan emak beli hari ini harganya 800ribu. Bisa jadi 2 hari kemudian saat barang sampai, harganya sudah 900ribu.

Fluktuasi ini yang biasanya nggak dikasih tahu sama penjual ke emak.

Kalau mau cek, coba ke Google dengan keyword : Harga emas hari ini

Entar emak bakal dapat grafik atau tabel naik turunnya emas dalam seminggu ke belakang.

Inilah yang bikin emas jadi barang ribawi.

Nah, kalau sudah begini, mesti ada yang merasa dirugikan. Islam memberikan aturan begini biar nggak ada yang merasa getun atau kecewa dalam transaksi.

Ini bukan mempersulit, mak.
Ini justru melindungi kedua belah pihak.

"Jadi, jualan saya haram dong, Mak."

Bukan jualan emak yang haram, tapi cara emak menjual yang perlu diperbaiki.

Jualan online boleh kalau transaksinya COD.
Buka toko emas terus kalau mau beli bisa diantar. Kan tangan ke tangan, tuh.

"Wah, berarti nggak bisa mengembangkan bisnis ke daerah lain dong, Mak."

Anu, Mak...
Yang bikin aturan bukan saya. Kalau mau minta revisi, coba temui Yang Bikin Aturan ini langsung 🙈🙊

2. BELI EMAS KREDITAN

Sudah jelas yak kalau beli emas kudu kontan?
Jadi, yang buka kreditan emas sudah jelas ya hukumnya?

Saya tidak ingin berbantahan mengenai hal ini.

"Kalau nabung emas itu bagaimana, mak? Itu syariah lho mak."

Sekarang ini, banyak sekali orang membungkus hal yang dilarang menjadi syariah. Karoke jadi syariah atau karoke keluarga. Isinya om-om senang juga. Wiski juga ada yang ditulisin halal. Asuransi juga ada yang syariah.

Lantas, apa jadi halal?

Mak, coba lihat cara kerjanya dulu biar tahu kedudukan hal tersebut halal atau haram.

Dengan menambahkan kata Syariah nggak bikin hal yang haram jadi halal di mata Allaah 🙈

Sekarang gini, tujuan nabungnya buat beli emas senilai tertentu. Setelah duit cukup, baru diubah jadi emas yang cocok harganya. Uang tidak bisa dicairkan dalam bentuk uang kembali. Jadi, kudu dalam bentuk emas memang. Nah, ini kan sama saja dengan kredit? Kita masukin uang tujuannya buat "nyicil" beli emas. Iya?

Pas mau "dicetak" jadi emas, kita kudu bayar biaya admin, biaya cetak, dan biaya yang lainnya.

Kapok koe 😆
Kenapa nggak nabung di rumah aja sih?

Jujur saja, dulu saya juga tergoda walau nggak pernah melakukan pada akhirnya. Saya pernah menyarankan emak yang ingin nabung dengan cara begini. Saya meminta maaf dan saya bertaubat untuk hal ini.saat itu saya tidak benar-benar paham karena cuma nanya doang di teller-nya.

Saya udah tanya langsung ke lembaga yang menyediakan layanan nabung emas tersebut. Ternyata, dana yang kita tabung bakal diputer untuk usaha mereka. Buat ngemodalin bisnis emasnya. Bisnis emasnya ini gabung sama lembaga mereka yang riba. Jadi, uang yang kita simpan itu buat ngemodalin bisnis riba. Pan ujung-ujungnya kita bekerja sama dalam dosa, Mak.

Jadinya nggak boleh.

Saran saya sih simpen uang di rumah aja mak. Kalau sudah cukup, baru dibeliin.

InshaaAllaah perampok nggak bakal tahu kalau emak punya uang banyak buat beli emas. Perampok bakal tahu kalau melihat gaya hidup emak. Misalkan pamer emas, ngomong tinggi ke tetangga, suka jajan-jajan yang mewah, pamer kekayaan di medsos. Nah, ini bakal jadi inceran rampok.

Ada orang yang nyimpen emas sampai kiloan di rumahnya samlai sekarang cuma saya sama Odey yang tahu katanya 😆 soalnya dia diam saja. Karena tidak mau pakai bank, dia menyimpan dalam bentuk emas batangan gitu tabungannya. Aman, mak. Alhamdulillah.

3. BELI EMAS PAKAI KARTU PLASTIK ATAU EMONEY

Kita ke toko emas, nih. Terus beli emas pakai kartu debit atau emoney. Memang sih kontan. Tapi, uang tidak bisa diterima pada hari itu juga sama penjualnya. Sedang syarat jual beli emas kan kudu tangan ke tangan. Jadi, jelas ya hukumnya?

Nanti kapan-kapan kita ngomongin lagi kenapa emoney ini masuk ke riba. Konsen dululah sama emas.

4. BELI EMAS LELANGAN DARI BARANG SITAAN

Beberapa hari lalu saya ditawarin sama teman emas kayak gini. Katanya, harga bisa nego. Setelah saya ngobrol sama Odey menurut Odey nggak boleh karena:

1. Dari hasil riba
2. Duitnya buat mendukung lembaga riba
3. Pembagian uang dapet lelang itu nggak adil. Jadi, misalkan utangnya 600ribu terus barangnya laku 800ribu. Kelebihannya tidak dikembalikan ke yang punya barang awalnya. Barangnya langsung disita begitu saja.

Untuk yang no.3 ini beda-beda ya mak pada tiap lembaga. Emak harus melihat dulu cara kerja lembaga tersebut. Jangan asal iyes. Emaknya juga kudu pinter dan jeli.

5. BELI EMAS-EMAS SUAMI ORANG

Ini sudah jelas haram ya mak. Tidak ada pertentangan dalam hal ini, sekalipun mas-masnya masih single kayak Mas-Mas di depan rumahnya Mbak May itu, tetap nggak boleh. Ini praktik prostitusi namanya  😂😂😂

Anu... Mas Steve disewain nggak sih?
🙈🙊

Perjam gitu kek odong-odong 😂😂😂
1 lagu 1 puteran

Kita sangat perlu melihat cara kita mendapatkan harta kita dengan baik. Memang kita nggak bisa benar-benar 100% murni melepaskan riba karena uang yang kita pegang ini pun sebenarnya manifestasi dari riba. Nenek moyangnya riba yang dibuat pada masa perang salib dulu.

Hayooo coba buka sejarah bagaimana Perancis mendanai perang pada saat terdesak dan kehabisan emas.

Nggak tahu?
Kapan-kapanlah kalau nganggur saya jelaskan masalah ini.

Saya tuh sering jelasin sejarah atau pengetahuan umum gini di #gibahinfilm cuma emak-emak aja yang pada males baca. Cuma komen "sudah nonton filmnya" gitu doang 😆

Dengan usaha maksimal kita menghindari.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kelas 5 MARI BELAJAR ALQURAN SURAT AT-TIN

PELAJARAN KE 10 SENANGNYA BERAKHLAK TERPUJI

Kelas 6 PEMBELAJARAN AL-ISLAM INDAHNYA SALING MENGHORMATI BAGIAN 2